Organisasi  merupakan kumpulan dari beberapa orang bahwa kelompok semua orang atau  kelompok dalam sebuah organisasi sudah pasti memiliki tujuan dan  pandangan masing-masing dari kerjanya dalam organisasi. Mereka bersaing  untuk mencapai kepentingannya masing-masing dalam organisasi tersebut.  Hal ini juga ditandai dengan perbedaan yang ada mengenai segala macam  sifat dalam anggota organisasi.
Perbedaan-perbedaan yang ada akan menimbulkan perselisihan paham antara para anggota organisasi. Perselisihan paham ini dinamakan konflik. Konflik ini bisa muncul secara terus menerus apabila manajer dalam organisasi tersebut tidak bisa menciptakan situasi sepaham dalam semua anggota organisasi.
Konflik  tidak dapat dihindari dalam suatu organisasi karena disebabkan oleh  perbedaan-perbedaan yang datangnya dari dalam sifat manusia. Sifat  manusia ini bukanlah hal yang dengan mudah bisa diubah.
Konflik ada berbagai macam jenis, yaitu:
* Konflik presepsi dan emosi 
Langkah  pertama dalam proses konflik adalah adanya kondisi yang menunjukkan  sumber konflik yang mengarahkan kepada salah satu atau kedua belah pihak  untuk merasakan adanya konflik. Konflik harus dirasakan oleh  pihak-pihak terkait, ada tidaknya konflik merupakan masalah persepsi.  Oleh karena itu satu pihak atau lebih harus sadar akan adanya konflik.  Untuk mengetahui apakah konflik tersebut termasuk konflik persepsi dan  emosi dapat dilihat dari konflik terkait dengan tugas (task related) dan  konflik sosioemosional (socioemotional conflict). Dengan demikian  langkah pertama proses konflik adalah adanya konflik yang dipersepsikan  sebagai suatu kesadaran terhadap eksistensi konflik bukan konflik yang  dirasakan secara emosional.
* Manifes konflik 
Manifes  konflik terjadi ketika konflik persepsi dan emosi dapat dilihat dalam  keputusan dan prilaku yang dilakukan salah satu pihak kepada pihak lain.  Manifes konflik juga dapat dinyatakan melalui gayamasing-masing dalam  memecahkan suatu konflik, seperti seseorang mencoba untuk mengalahkan  yang lain atau menemukan suatu solusi yang menguntungkannya. Jadi  prilaku merupakan manifes konflik, karena disinilah konflik itu tampak  nyata. Prilaku mencakup pernyataan, tindakan dan reaksi yang dibuat oleh  pihak-pihak yang berkonflik. 
Prilaku  konflik ini biasanya secara terang-terangan berupaya untuk melaksanakan  keputusan dalam suatu cara tertentu. Suatu proses dinamis dari  interaksi. Dalam manifes konflik terdapat siklus peningkatan konflik,  adanya hubungan timbal balik antara konflik presepsi dan emosi dengan  konflik manifes. Hubungan timbal balik tersebut merupakan rangkaian  peristiwa yang datang secara bersamaan kedalam suatu siklus. Untuk itu  suatu kesalahan dan tindakan yang kurang bijak apabila tidak memahami  siklus peningkatan konflik. 
Siklus  konflik diawali dengan prilaku yang dikomunikasikan kepada pihak lain  dengan cara menciptakan suatu persepsi konflik, sekalipun pihak yang  pertama tidak mempunyai naluri untuk menunjukan konflik, pihak kedua  boleh menciptakan persepsi konflik itu. 
Hasil konflik (Outcames conflict) 
Jalinan  aksi reaksi antara pihak-pihak yang berkonflik menghasilkan  konsekuensi. Hasil ini dapat positif dalam arti konflik itu menghasilkan  suatu perbaikan kinerja kelompok dalam hal pengambilan keputusan dan  kepaduan. Atau menghasilkan negatif dalam arti merintangi kinerja  organisasi yang ditandai dengan adanya pergantian, situasi politik dan  stres.
Peran  Mediator dalam suatu Organisasi dipegang oleh sang pemimpin organisasi.  Pemimpin organisasi selaku mediator seharusnya lebih netral dan tidak  berpihak pada anggota yang berkonflik sehingga bisa menjadi penengah dan  juga agar masalah dalam konflik tersebut dapat terselesaikan tanpa  kendala yang berarti.
Metode seorang Mediator untuk mengatasi konflik anggotanya dalan suatu organisasi:
->>> Menghindar
  Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu  konflik tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak  seimbang dengan akibat yang akan ditimbulkannya. Penghindaran merupakan  strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk  menenangkan diri. Manajer perawat yang terlibat didalam konflik dapat  menepiskan isu dengan mengatakan “Biarlah kedua pihak mengambil waktu  untuk memikirkan hal ini dan menentukan tanggal untuk melakukan diskusi” 
->>> Mengakomodasi
  Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan  masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini  memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka  untuk membuat keputusan. Perawat yang menjadi bagian dalam konflik dapat  mengakomodasikan pihak lain dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di  tempat yang pertama. 
->>> Kompetisi
  Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak  informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika  anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin  bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang penting untuk  alasan-alasan keamanan. 
->>> Kompromi atau Negosiasi
 Masing-masing  memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling  memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang  dapat menguntungkan semua pihak. 
->>> Memecahkan Masalah atau Kolaborasi
Pemecahan  sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja  yang sama. Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat  untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar